Jumat, April 25, 2008

Puisi : Fakta


Andai Tuhan menciptakan kebahagiaan yang kekal
Namun kekekalan tidak akan pernah lahir di dunia ini
Selalu ada lawan dalam hidup
Selalu ada atas dan bawah

Kebahagiaan dapat membuat orang lupa
Akan fakta yang dijalani
Bualan – bualan muncul dari kebersamaan yang ceria
Sampai tawa membius mereka dari penglihatan dunia

Suatu saat mereka akan belajar meninggalkan kebahagiaan itu
Dengan air mata tegar yang keluar dengan paksaan

Puisi : Aku


Apa yang terjadi denganku
Sulit untuk kuungkapkan
Terdapat dua sisi berlawanan dalam satu ruh
Ku bisa menjadi sorang yang ceria dan menyenangkan
Namun sesaat ku dapat menjadi setan gila yang mengerikan

Ku bingung akan bayang hitam yang menyelimutiku
Akan tiba suatu hari
Semua yang kukenal akan meninggalkanku
Karena topeng yang terlalu lama kupakai
Telah rusak dan menampakkan keseluruhan wajahku

Saat hari itu tiba
Ku akan menjadi penyendiri di dunia ini.
Meninggalkan apa yang disebut cinta

Puisi : Tangisan Mata Tua


Ya Tuhan...
Apa yang terjadi di tanahku ini
Rakyat menjilat kepanasan
Di bawah kaki para penguasa

Ku ingin berpaling
Namun jarak antara lantai yang satu dengan lainnya Terlalu jauh
Sederas apapun keringat yang keluar
Semakin berat pula karung yang harus ku pikul.
Seakan tidak akan ada ujung
Yang memutus jalan derita ini

Ku mencoba tuk selalu bersabar
Namun praktek tak semudah teorinya
Bukankah di atas gunung masih ada langit
Setinggi apapun kesabaran
Akan tiba masa murkanya.

Ya Tuhan...
Ampuni aku yang begitu lemah
Tak kuat ku menghadapi dunia
Yang penuh kekejaman ini
Bahkan mata tua yang telah mengering
Masih dapat menitikkan air mata
Saat dirinya melihat jalan yang semakin hancur
Karena terinjak oleh kaki setan yang serakah

Mawar

Cinta adalah anugerah
Keberanian untuk meraihnya
Di dalam desakan jiwa
Yang harus dikorbankan untuk mendapatkannya

Selalu ada gelombang di jalan yang termulus
Walau kecil kerikil dapat membunuh
Jangan pernah meremehkan suatu hal
Walaupun hanya sebuah senyuman

Mulut dan hati bisa berbeda
Pandangan tak selalu menyatakan yang sebenarnya
Waktu dapat merubah hati
Kebaikan tidak selalu menjadi sebuah kebaikan

Walaupun indah cinta itu mengerikan
Selalu terdapat sisi lain dari sebuah cinta
Hanya pribadi yang bisa mengetahui
Makna sebuah cinta
Yang bagaikan mawar berduri

Ia rasakan cinta hingga ia jatuh cinta
Tatkala sendiri ia tak kuasa
Tampak laut dikira ombak
Ketika mendekat ia tenggelam